1. Mulailah dengan apa yang kita cintai. Poin ini mungkin sudah
sering kita dengar di artikel-artikel motivasi sebelumnya, namun tak
bisa kita pungkiri bila modal passion menjadi kunci utama
kesuksesan para pelaku usaha, termasuk juga Steve Jobs yang begitu
mencintai dunia kerjanya. Meskipun Ia pernah dipecat oleh eksekutif yang
Ia angkat di Apple, namun Ia menerimanya dengan lapang dada, dan bahkan
ga ngrasa malu untuk gabung kembali ke Apple ketika dapet kesempatan
keduanya. Langkah yang dipilih Steve Jobs tentunya ngasih gambaran pada
kita semua, bahwa walaupun Ia pernah mengalami penolakan, namun Ia tetap
rela memulainya kembali dari nol karena Ia benar-benar menyukai
pekerjaannya (Apple).
2. Menciptakan kesederhanaan untuk melahirkan impian konsumen. Terkadang sederhana itu lebih susah daripada rumit. Bahkan Steve Jobs pun harus bekerja lebih keras untuk bisa berpikir optimal dan membuat produk Apple yang dikenal canggih menjadi lebih sederhana. Sederhana yang dimaksud disini tentu bukan berarti mengurangi fitur-fitur di dalamnya, namun mikirin cara mengoperasikan yang lebih gampang (sederhana) sehingga para konsumen bisa langsung memikirkan apa yang akan mereka lakukan ketika memiliki produk Apple. Terbukti kan, belakangan ini produk Apple lebih simpel dan memahami kebutuhan para konsumen.
3. Stay hungry stay foolish (tetaplah lapar, tetaplah bodoh). Istilah ringan ini ternyata berhasil memotivasi banyak orang untuk terus lapar akan ilmu pengetahuan, dan terus belajar untuk meningkatkan kemampuannya. Modal inilah yang membuat Steve Jobs gak pernah berhenti buat berkreasi dan berinovasi, sampe akhirnya Ia berhasil menciptakan ide-ide besar dan mengutak-atik perangkat elektronik sederhana menjadi pencetus sejarah komputerisasi yang mendunia.
4. Mengesampingkan ego dan mengedepankan inovasi. Meskipun saat itu Steve Jobs telah menjadi pengusaha sukses, namun Ia rela mengesampingkan ego dalam dirinya dan menggandeng rival terberatnya (Microsoft) agar bisa menciptakan inovasi baru yakni iMac dengan profit sebesar US$ 601 juta pada tahun 1999. Strategi bisnis inilah yang perlu dipraktekan para pengusaha di negara kita, karena pada dasarnya setiap pengusaha memiliki visi yang sama yaitu bisa membantu para konsumen untuk mewujudkan impiannya.
5. Mengingat datangnya kematian. Sebagai manusia biasa, tentunya kita tak bisa memprediksikan kapan maut menghampiri kita. Hal inilah yang selalu diingat Steve Jobs dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga setiap kali bercermin di pagi hari, Ia selalu mengupayakan apa yang dilakukannya bisa jauh lebih bermakna dibandingkan hari-hari sebelumnya dan mulai merencanakan pilihan-pilihan besar dalam hidupnya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar